Talang Memang Tanahnya Para Bandit | Novel "Tanah Para Bandit" by Tere Liye
Talang memang tempatnya para bandit. Bandit-bandit papan atas bermuara dari sini. Hampir semua petarung dan pemimpin terbaik di novel serial aksi berasal dari talang.
SRAWUNG – Akhirnya
yang ditunggu-tunggu datang juga. Lanjutan novel serial aksi dari Tere Liye
berjudul Tanah Para Bandit. Rasa penasaran tersebut terbayarkan setelah Januari
lalu sang penulis membuka PO untuk novel tersebut. Dan beberapa hari yang lalu
si novel ‘bandit’ telah sampai dengan selamat.
Menurut
Bang Tere, buku ke-7 dari serial aksi ini memakai rumus yang sedikit berbeda
dari novel aksi sebelumnya. Isinya tetap aksi, pertarungan, intrik, bisnis
gelap, bandit, dan kawan-kawannya. Tapi timeline
mundur dan cerita sedikit ‘lebih santai’. D sini para pembaca tidak akan bertemu dengan Diogo, White, Si Kembar Yuki dan Kiko, Salonga, dan kawan-kawan. Tapi sebagai gantinya serta yang paling menarik adalah karakter
baru bernama Padma. Who is she?
Siapakah Padma?
Seperti
yang sudah diberitahu Bang Tere jauh-jauh hari, novel Tanah Para Bandit
memiliki tokoh baru bernama Padma. Padma diceritakan sebagai anak gadis dari talang yang disiapkan untuk penerus ‘Organisasi’ oleh Abu Syik. Apakah ‘Organisasi’
itu? Yang jelas ‘Organisasi’ ini pada nantinya akan bersinggungan dengan dunia shadow economy. Masih ingat dengan shadow economy kan? Kalau lupa silakan
baca ulang novel Pergi hingga Bebedah Di Ujung Tanduk.
Padma
ini adalah anak spesial. Dia dilatih sangat keras oleh Abu Syik. Melompat,
berlari, mencari jalan dengan mata tertutup, menguasai senjata, jurus-jurus,
hingga mengemudi mobil. Sekali dia tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik,
maka Abu Syik siap menghukumnya dan membentaknya.
Padma
juga pintar. Cara dia berpikir, beradaptasi, dan menentukan langkah itu
impresif banget. Sebagai contoh saat dia pertama kali masuk ke
kampus. Dia langsung menyesuaikan tampilan seperti membeli pakaian, sepatu,
tas, dan tetek bengeknya. Kemampuannya beradaptasi itu mengagumkan. Itu hanya
bisa didapatkan setelah melalui latihan yang intens.
“Setiap pertempuran selalu ada risiko. Dan saat kau terluka atau kehilangan bagian tubuhmu, tidak ada yang akan mengajarimu cara mengatasinya. Tapi sepanjang kau tidak panik, berpikir jernih, kau akan tahu solusinya.” P. 113.
Yang
menarik ialah ketika Abu Syik pergi ke kota, Padma akan berlarian menuju hutan,
ke tempat rahasia. Di sinilah dia bertemu dengan Agam a.k.a Bujang a.k.a Si Babi
Hutan. Ya, walau mereka hanya sesekali bertemu, mereka akhirnya memutuskan untuk
berteman. Oh iya, timeline novel ini
sama dengan timeline novel Pergi. Itu
artinya pada saat Agam pertama kali berburu Babi Hutan bersama Tauke Besar.
Padma sebenarnya juga tahu ketika Agam dibawa oleh Tauke ke ibu kota provinsi
untuk pertama kalinya.
Nama
Padma sendiri diambil dari bunga dengan nama yang sama atau lebih dikenal dengan
raflesia arnoldi. Spesies bunga
individu terbesar di Bumi. Memiliki bau menyengat seperti daging busuk yang
kuat.
“Kau adalah Padma, menyerap semua kebusukan di sekitarmu, agar bunga-bunga lain memiliki warna semerbak.” P. 50.
Di
talang sana, bersama Abu Syik, Padma berhasil menyelesaikan dua misi. Misi
pertama membakar ladang ganja dan membunuh semua pekerja. Sementara misi kedua
mencegat distribusi ganja yang dikawal oleh polisi. Lingkaran bisnis serupa nantinya
yang akan dihadapi Padma di ibu kota provinsi.
Bisnis Gelap Aparat Hukum
Sewaktu
hijrah ke ibu kota provinsi dan memutuskan untuk menjadi mahasiswa ‘palsu’ di
Univeristas paling mashyur, Padma mulai menyulam kehidupan baru. Dia belajar di
kampus tersebut dengan sungguh-sungguh, tetap berlatih setiap pagi buta.
Mengikuti mata kuliah dua belas fakultas. Di kampus tersebut dia bertemu dengan
Thomas—sang konsultan ekonomi dan keuangan paling kondang segajat raya dan
Zaman Zulkarnaen—sang pengacara dengan sudut pandang berbeda dari pengacara
lain.
Novel
ini juga menyinggung bisnis-bisnis gelap yang dijalankan oleh aparat negara. Seperti
narkoba, penyelundupan, barang bajakan, pajak, hingga judi yang dikendalikan oleh satu kelompok
yang dipimpin ‘Kaisar’, seorang jenderal bintang dua. Mereka membentuk kelompok
besar sejak berpuluh tahun lalu. Satu saja orang yang menghalangi langkah
mereka, maka orang itu akan hilang dan mati.
Akan
banyak korban berjatuhan akibat kelompok ini. Kelompok yang menamai diri mereka
dengan kelompok Jiwa Korsa. Bahkan rakyat kecil yang tidak tahu menahu, akan
dijadikan korban pengalihan isu.
“Di negeri ini, mengorbankan rakyat kecil sepertinya memang mudah dilakukan. Dijadikan tersangka. Dimasukkan ke penjara. Mereka tidak akan melawan, mereka hanya bisa pasrah.” P. 268.
Walaupun
setting waktu Tanah Para Bandit
berada di tahun 2000-an, tapi isu-isu yang diangkat adalah isu-isu terbaru.
Para pembaca akan dibuat paham mengapa para penegak hukum mengalihkan kasus
besar dengan kasus remeh temeh. Semua sudah terstruktur secara rapi. Polisi,
jaksa, hakim, dan bahkan beberapa media turut terlibat dalam novel ini.
Tere
Liye dan kita semua merasa jengah melihat tingkah laku para penegak hukum di
negeri ini yang cenderung lambat dan tumpul ke atas. Bagaimana bisa seorang
pengemplang uang negara bisa liburan dengan tenang ke luar negeri? Menikmati
hidup seakan tanpa beban. Bagaimana mungkin polisi yang baru dilantik memiliki
kekayaan yang berlimpah? Membeli tanah luas dan membangun rumah mewah.
Dunia
ini memang gelap dan kejam. Siapa yang kuat itulah yang bisa bertahan.
Kisah Asmara Padma
Salah
satu hal paling menarik di serial novel aksi ialah menantikan ujung dari kisah
cinta Bujang. Perlu diketahui Bujang sejauh ini masih menggantungkan cinta dari
Maria—putri dari Otets, penguasa shadow
economy dari Rusia. Bujang seakan ragu dan bimbang bersanding dengan Maria. Padahal
tahu sendiri Maria sangat mengharapkan Bujang menjadi suaminya. Cinta memang
rumit.
Padma mencintai Bujang. Mukanya selalu memerah ketika dia teringat 'monyet' itu dan saat Nina membahasnya. Kalian yang membaca novel ini akan tahu mengapa Padma menjuluki Bujang dengan sebutan 'monyet'.
Kebimbangan Bujang tersebut nampaknya terjawab di novel ini dengan kehadiran Padma. Walaupun mereka belum dipertemukan di Tanah Para Bandit, tapi saya yakin perempuan pertama yang mengisi hati Bujang ialah Padma.
Saya
mengaitkan dengan pola kehidupan Bujang dengan Bapaknya. Ada kesamaan di antara
keduanya. Pertama mengenai karier. Samad memulai karier sebagai tukang pukul
nomor satu Tauke Besar hingga kemudian kakinya pincang dan memutuskan untuk
keluar. Bujang juga berawal dari tukang pukul nomor satu Tauke hingga kemudian
dia menjadi pemimpin shadow economy. Garis hidup menjadikan nasibnya lebih baik dari bapaknya.
Kedua,
soal asmara. Samad menikah dengan wanita asing untuk kemudian meninggalkannya dan
kembali ke tanah kelahiran. Membangun hidup baru dan menikah lagi dengan cinta
pertamanya. Situasi Bujang ini sama dan dia banyak belajar dari bapaknya. Di depan
matanya sudah ada Maria, gadis Rusia yang cantik, pintar, dan jago berkelahi. Namun
di sisi lain dia masih mengharapkan orang dari masa lalu. Seorang perempuan
dari talang yang ditemuinya di tempat rahasia.
Namun
perkiraan saya, asmara Bujang dan Padma akan berlangsung sangat kompleks. Karena
mereka berdua berada di sisi yang berbeda. Bujang di pihak shadow economy sementara Padma ialah calon pemimpin ‘Organisasi’
yang notabene akan membantu mengatasi masalah perihal keamanan dan keadilan
yang tidak terselesaikan oleh hukum yang ada. Vigilante istilahnya. Boss
Girl disebutnya.
Meskipun Bujang telah menemukan arti pulang yang sesungguhnya, tapi dia tidak akan pernah bisa melupakan dunia shadow economy yang membantunya bertumbuh.
Menarik
menunggu kisah lanjutan Bujang dan Padma ini. Dan kita semua para pembaca akan kembali dibuat penasaran hingga buku ke-8 serial novel aksi ini rilis dengan judul
Bandit-Bandit Berkelas.
Pada
akhirnya setiap keburukan di dunia pasti memiliki penawar untuk menjadikannya harum. Seperti halnya Padma, dia akan menyerap bau busuk di sekitarnya
dan menjadikan lingkungannya menjadi semerbak.
Salam literasi.
Seruuuu.......
BalasHapusshare dong!
HapusPadma si idola baru ðŸ¤ðŸ¤
BalasHapus