Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Penting Laden Dalam Acara Pernikahan

 

Peran Penting Laden
Peran penting laden ini menyangkut keberlangsungan acara. Bayangkan tidak ada laden, masa tamu undangan harus mengambil sendiri makanannya di dapur.

SRAWUNG - Dari akhir tahun hingga sekarang, banyak sekali undangan resepsi pernikahan yang datang kepada saya. Mulai dari teman-teman kuliah hingga kawan masa kecil. Tidak hanya undangan resepsi, saya juga diminta untuk membantu tetangga yang tengah punya hajat menikahkan anaknya juga. Rewang istilahnya Jawanya. Bagi kaum laki-laki, rewang pada acara hajatan bisa lebih santai dari kaum ibu-ibu. Untuk ibu-ibu, mungkin h-3 acara sudah mulai bantu-bantu.

Tenaga kaum laki-laki sangat dibutuhkan pada puncak acara, yaitu resepsi pernikahan. Laden, biasa disebut banyak orang. Bagi yang belum tahu laden adalah orang yang mengantarkan makanan di tiap-tiap tamu undangan yang hadir. Diisi oleh barisan anak muda. Waiter istilah kerennya.

Jadi, setelah kedua mempelai dipertemukan, melakukan acara adat, dan naik ke atas gebyok pelaminan, kemudian tamu undangan duduk rapi di kursi-kursi yang telah disediakan, di situlah para laden memulai pekerjaannya. Mereka sigap membawa piring berisi soto dan mengantarkannya ke tamu undangan. Tak lupa minuman sekalian. Biasanya es buah dan es campur. Tergantung pilihan si empunya hajat.

Di momen ini juga para laden fokusnya akan tertuju kepada siapapun tamu undangan yang belum menerima makanan. Mereka bolak-balik dari dapur ke tempat pelaminan. Mata mereka awas. Keringat bercucuran, sesekali diseka. Yang paling penting bagi mereka ialah semua tamu undangan sudah mendapatkan makanan. Tak peduli baju batiknya yang basah maupun kaki dan tangannya yang lelah.

Kalian tidak akan menemui tuh laden yang leha-leha sambil ngudud di momen krusial ini. kalau sampai ada salah satu laden yang begitu, pasti akan jadi bahan ceng-cengan laden lain. “Cah enom kok leda-lede.” “Dadi uwong mbok sing gesit.” “Uwong kok lumoh.”

Satu lagi, saya pernah diberitahu oleh sesepuh bahwa ketika menjadi laden dan membawa makanan, usahakan posisi makanannya berada di atas dada. Tidak boleh berada di bawah dada. Bahkan seorang sesepuh berkata kalau posisi makanannya harus di atas kepala. Ini mengenai adab membawa makanan dan melayani orang.

Makanan itu derajatnya tinggi, jadi tidak boleh asal-asalan membawanya. Apalagi sampai menjadi bahan bercandaan seperti dalam banyak video yang beredar di sosmed. The real membagongkan.

Mengapa saya bilang kalau peran laden ini penting di setiap acara pernikahan atau sejenisnya? Hal ini menyangkut keberlangsungan acara. Bayangkan, tidak ada para laden yang sigap dan tangkas, masa tamu undangan harus mengambil makanan sendiri di dapur. Kan enggak etis.

Perannya sama pentingnya dengan perias manten. Pengantin kalau tidak dirias, acara masih bisa berjalan dengan make up ala-ala. Tapi untuk masalah laden ini, harus diberi apresiasi khusus.

Taruhlah di acara pernikahan tersebut memakai konsep prasmanan. Kan juga membutuhkan laden untuk mengisi makanan di wadah prasmanan tersebut. Misal, menu makanannya habis, butuh laden juga untuk refill. Apa mungkin pengantinnya sendiri yang harus turun tangan? Kan dalam hukum tidak tertulis di desa, setiap orang yang memiliki hajat, orang itu tidak boleh terlalu repot urusan tetek-bengek acara. Biar pekerjaan dilakukan oleh perewang.

Dalam rumus laden, tidak boleh mengharapkan imbalan atas bantuan yang telah dilakukan. Niat awalnya adalah murni membantu. Tidak boleh dimasuki niat lain. Bisa repot kalau begitu. Namun biasanya setelah selesai acara, si empunya acara akan mengumpulkan para laden, beramah-tamah, kemudian mengucapkan terimakasih karena telah menjadi pilar penting dalam menyukseskan acara. Juga tak lupa si empunya acara memberikan imbalan berupa sabun mandi dan sabun cuci.

Terlepas apakah si laden berperan banyak atau sedikit, mereka akan mendapatkan imbalan yang sama. Toh pada dasarnya mereka bekerja bersama-sama, saling bahu-membahu. Dahsyatnya, hanya laden lo yang diperlakukan spesial seperti ini. Peran lain seperti perias manten, tukang sound system, hingga fotografer mungkin akan selesai setelah dibayar lunas. Laden harus melewati fase pembubaran baru perannya benar-benar selesai.

Pada akhirnya acara pernikahan menjadi ajang silaturahmi bagi para tetangga. Di sinilah mereka bisa berkumpul bersama dan akur. Kapan lagi mereka merekat tali persaudaraan kalau bukan seperti ini. Tidak lagi memikirkan kesibukan pekerjaan, apalagi gibah permasalahan.

Posting Komentar untuk "Peran Penting Laden Dalam Acara Pernikahan"