Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Dengan Bapak Itu Menantang Adrenalin dan Mental

 

Belajar Dengan Bapak Itu Menantang Adrenalin dan Mental

Belajar dengan bapak itu bukan hanya mendapat ilmu, tapi juga serangan mental.

SRAWUNG – Istilah yang mengatakan ibu mengajarkan kelembutan hati dan bapak mengajarkan kekuatan mental adalah suatu kebenaran. Dalam aktivitas keluarga dan sosial kebanyakan begitu jalan perannya. Tidak dapat dimungkiri elemen-elemen yang ditelurkan orang tua kepada anak akan membentuk bagaimana karakter anak tersebut.

Kasarnya begini, kalian ketika si anak jatuh pasti ibu langsung menolong tapi kalau dengan bapak, kalian akan dibiarkan terlebih dahulu, membiarkan si anak berusaha, jika tidak bisa maka bapak akan turun tangan membantu.

Tapi pernah enggak sih kalian belajar dengan bapak tapi yang didapat bukan hanya ilmu tapi juga serangan mental? Tujuannya sih baik, supaya mental kita terutama anak laki-laki akan kuat. Mungkin cara komunikasi penyampaian yang harus dibenahi.

Seperti contoh, ada seorang anak yang diajari bapaknya untuk menyetir mobil. Pertama si bapak akan menjelaskan teorinya, tidak banyak, kemudian langsung praktek. Nah pada saat praktek inilah terkadang si bapak terlalu bernafsu untuk memberi masukan dengan intensitas nada yang terdengar tinggi. Hal tersebut membuat si anak menjadi takut untuk berbuat salah, malas berinisiatif, atau cenderung ogah-ogahan untuk belajar dengan bapaknya lagi.

Dalam penelitian Rusnawati Sani yang merangkum dari berbagai sumber tentang karakter seorang bapak, dia mengatakan bahwa ada lima karakter yang terdapat dari diri seorang bapak yaitu ikhlas, bertakwa, berilmu, bertanggung jawab, dan sabar. Dari kelima hal tersebut, mungkin kata sabar yang menjadi kunci. Karena kebanyakan yang ditemui di lingkungan masyarakat, seorang bapak memiliki kesabaran setipis tisu jika mengajari anaknya.

Sebagai referensi, di film Sabtu Bersama Bapak yang rilis tahun 2016 menunjukkan bahwa kesabaran seorang bapak yang mengajari anaknya dari kecil hingga menjelang menikah. Walaupun di film itu bapaknya sudah meninggal dan membuat rekaman tentang pelajaran hidup yang kemudian ditunjukkan ibunya setiap hari Sabtu. Film tersebut juga menampilkan bahwa ketulusan hati adalah yang paling penting daripada penampilan.

Cara komunikasi yang ditunjukkan dalam peran Gunawan dalam film tersebut membuat sang anak mudah memahami dan mengimplementasikan apa yang disampaikan. Termasuk tentang bagaimana memilih calon istri. Kelima karakter yang dimiliki bapak jelas terlihat dalam film tersebut.

Salah satu peran bapak dalam berkeluarga ialah memberikan motivasi kepada anak-anaknya. Motivasi bisa berupa pujian (word) atau hadiah (item). Pun berlaku pada saat memberikan pengajaran bagi anak supaya anak tidak terekan dalam belajar sesuatu yang baru.

Kebanyakan yang terjadi, si anak melakukan kesalahan sedikit saja, tapi si bapak kalau mengoreksi seperti tertimpa meteor. Keras. Enggak apa-apa sih kalau ngomongnya sabar dan tidak dilihat orang lain. Lha ini kalau ngomong was wes wos didepan orang lain pula. Tertekan batin si anak. Kalau diterus-teruskan, anak akan malas melakukan inisiatif terhadap sesuatu.

Saya pernah melihat wawancara Pandji Pragiwaksono dengan sebuah media. Dia menyebut, hilangsnya inisiatif dari seseorang salah satu ialah di masa lalu orang tersebut mungkin pernah melakukan inisiatif dan salah, orang tersebut dimarahin. Dan akhirnya mereka takut melakukan inisiatif karena tidak ingin dimarahi lagi.

Inisiatif itu punya niat lalu punya kemampuan untuk berpikir sesuatu sebagai bentuk alternatif dan punya kemauan untuk eksekusi – Pandji Pragiwaksono.

Ada baiknya sih untuk melatih mental supaya kuat. Tapi apa enggak ada cara lain? Iya kalau anaknya menganggap hal tersebut biasa dan semakin lama mentalnya semakin kuat. Kalau dari kejadian tersebut si anak malah menjauh dari si bapak gimana? Bonding semakin jauh, rumah tidak utuh.

Mungkin akan lebih baik jika si bapak bisa memperbaiki komunikasi dengan anaknya. Kalau belajar ada kesalahan dikoreksi secara baik-baik dengan nada lembut. Toh namanya juga belajar. Wajar kan dalam proses belajar ada kesalahan. Hukum imbal balik. Dulu kan si bapak juga belajar pasti berbuat kesalahan. Enggak mungkin kan ujug-ujug langsung expert.

Pada akhirnya bapak akan memberikan segala sesuatu yang dimilikinya untuk anak, termasuk ilmu. Kalian yang memiliki bapak dengan cara komunikasi baik ketika memberi pengajaran, mohon dijaga baik-baik hubungannya. Karena itu sebuah anugerah yang langka.

Posting Komentar untuk "Belajar Dengan Bapak Itu Menantang Adrenalin dan Mental"